Senin, 07 September 2009

Dua Investor Lokal Segera Eksploitasi Emas Bombana

Harian Investor Daily, 02/04/2009 14:51:22 WIB

KENDARI, INVESTOR DAILYDua investor lokal, yaitu PT Panca Logam Makmur (PLM) dan PT Tiran Indonesia, segera memulai kegiatan penambangan emas di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kedua perusahaan tersebut telah memperoleh izin kuasa pertambangan (KP) dari pemerintah daerah sebelum UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) diratifikasi pada pertengahan Desember 2008
Wakil Bupati Bombana Subhan Tambera di Kendari, Sultra, mengatakan Panca Logam sudah memperoleh izin untuk mengelolah 1.200 hektare (ha) lahan dan PT Tiram menguasai 800 ha.
Pemerintah daerah mengeluarkan KP bagi kedua perusahaan itu karena berpengalaman di bidang pertamabangan. “Mereka sduah memenuhi seluruh kriteria sehingga pemerintah setempat mengeluarkan izin,” katanya di Kendari, kemarin.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Bombana Kahar pernah mengatakan, potensi emas di daerah tingkat dua yang belum genap berusia empat tahun itu mencapai 165 ribu ton. Angka potensi tersebut didapat dari hasil penelitian dan survei Dinas Pertambangan dan Energi dan Pemprov Sultra bekerja sama dengan sejumlah geolog dari Bandung.
Subhan mengatakan, potensi logam mulia yang terkandung dalam perut bumi Bombana yang jumlahnya mencapai puluhan ribu hektare tersebut telah menggaet 12 calon investor. Namun, Pemkab Bombana baru memenuhi permohonan PLM dan Tiran.
Menurut Subhan, hal mendasar yang menjadi perhatian Pemkab Bombana sebelum menerbitkan izin adalah komitmen investor terhadap lingkungan dan pemberdayaan tenaga kerja lokal sesuai kemampuan yang dimiliki.
“Pemerintah mengingatkan investor agar memberi kesempatan seluas-luasnya kepada tenaga kerja lokal sehingga mereka tidak merasa menjadi penonton di daerah kelahirannya,” katanya.
Namun, Subhan berharap, warga yang berminat menjadi tenaga kerja perusahaan menyesuaikan dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki sehingga tidak ada kesan saling memaksakan.
“Perusahaan membutuhkan tenaga kerja sesuai keahlian dan kemampuan. Tidak mungkin semuanya buruh atau tenaga alat berat sehingga harus menyesuaikan,” katanya.
Wakil Bupati Bombana mengakui, belakangan warga setempat dan di luar Bombana mulai berspekulasi masuk lokasi tambang emas Bombana, padahal sudah ditutup sejak 17 Maret 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Entri Populer