Jumat, 23 Oktober 2009

Atikurahman Enam Kali Abaikan Gubernur

Kendari, KP
Wibawa Nur Alam sebagai pengendali pemerintahan di antero provinsi ini dipandang sebelah mata oleh Bupati Bombana, Atikurahman. Dalam registrasi surat keluar yang diterbitkan, tercatat sudah enam kali Gubernur Sultra itu melayangkan panggilan kepada Atikurahman untuk mengikuti rapat koordinasi. Alih-alih datang, Atiku hanya mengutus Sekab Bombana, Effendi Kube untuk mewakilinya.
Padahal banyak hal yang ingin didengarkan Nur Alam dari Bombana-1 itu terkait sederet masalah di tanah emas tersebut, termasuk perselisihan antara investor dan masyarakat terkait penyerobotan tanah. Tindakan nonkooperatif Atikurrahman itu kian menambah rasa kesal gubernur. Saat rapat koordinasi tertutup antara Pemprov dan Pemkab Bombana mengenai pertambangan beberapa waktu lalu, Nur Alam pun tak dapat lagi menyembunyikan ''kemurkaannya'' karena Atikurahman selalu mendelegasikan panggilan rapatnya. "Saat itu Pak Gubernur menegur bupati Bombana melalui Sekabnya. Katanya, rapat kali ini adalah rapat untuk mengambil keputusan akhir, seharusnya bukan Sekab yang datang," ujar Karo Humas Pemprov, Eddy Hidayatullah, kemarin.
Eddy mengaku, gubernur sebenarnya sangat antusias untuk mnyelesaikan segala persoalan pertambangan di Sultra, terkhusus di Bombana. '' Karena itu Gubernur selalu mengundang bupati dalam rapat untuk mensinkronkan program antara Pemrov dan Pemkab," tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Entri Populer